Log zhelebour
Nama lahir Ong Oen Log
Lahir 19 Maret 1959 (umur 51)
Surabaya, Indonesia
Pekerjaan produser musik
Tahun aktif 1977 - sekarang
Log Zhelebour yang bernama asli Ong Oen Log (lahir di Kranggan, Blauran, Surabaya, 19 Maret 1959; umur 50 tahun) adalah produser musik rock. Berbagai 'produk rock' dihasilkan di bawah bendera Log Zhelabour Production, dari Logiss Record (perusahaan rekaman yang didirikan Log bersama Iwan Sutadi Sidartha (ISS) dari Indo Semar Sakti dan Billboard Records), sampai bisnis di sekitar pagelaran musik rock, seperti Log Sound, Log Artist Management, Log Stage, Log Lighting, dan Log Show Promotor. Penyanyi dan grup band yang pernah ditangani oleh Log antara lain Ita Purnamasari, Mel Shandy, Lady Avisha, Nicky Astria, El Palmas, Kaisar, Power Metal, Gank Pegangsaan, Boomerang, dan Jamrud.
27 Feb 2010
Slank
Slank
Asal Jakarta, Indonesia
Genre Rock, Pop, Blues
Tahun aktif 1983 - Sekarang
Label Slank Records, Virgo Ramayana Records, Megaforce Records, MRI Associated Labels
Terkait dengan BIP
Website www.slank.com
Anggota
Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim)
Akhadi Wira Satriaji (Kaka)
Ivan Kurniawan Arifin (Ivanka)
Abdee Negara (Abdee)
Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho)
Mantan anggota
Bongky Marcel (Bongky)
Indra Chandra Setiadi (Indra)
Parlin Burman (Pay)
Slank adalah Indonesia rock band. Didirikan pada 1983 oleh beberapa remaja di sebuah jalan kecil di Jakarta disebut Gang Potlot. Mereka telah memainkan musik rock di mana-mana sampai mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat album.
Asal Jakarta, Indonesia
Genre Rock, Pop, Blues
Tahun aktif 1983 - Sekarang
Label Slank Records, Virgo Ramayana Records, Megaforce Records, MRI Associated Labels
Terkait dengan BIP
Website www.slank.com
Anggota
Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim)
Akhadi Wira Satriaji (Kaka)
Ivan Kurniawan Arifin (Ivanka)
Abdee Negara (Abdee)
Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho)
Mantan anggota
Bongky Marcel (Bongky)
Indra Chandra Setiadi (Indra)
Parlin Burman (Pay)
Slank adalah Indonesia rock band. Didirikan pada 1983 oleh beberapa remaja di sebuah jalan kecil di Jakarta disebut Gang Potlot. Mereka telah memainkan musik rock di mana-mana sampai mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat album.
26 Feb 2010
Netral
Netral
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1991 - sekarang
Aliran Rock, Alternatif Rock, Punk Rock
Label Bulletin Records, Kancut Records
Manajemen
Personil Bagus Dhanar Dhana (Bagus)
Eno Gitara Ryanto (Eno)
Christopher Bollemeyer (Coki)
Mantan personil Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo)
Ricky Dayandani (Miten)
Netral adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk pada bulan November tahun 1991. Awal kemunculan videoklip di stasiun TV saat itu (MTV Indonesia yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Antv) dari lagu di album pertama, "Wa...lah", Kelompok musik ini disebut-sebut mengusung aliran Rock alternatif.
Saat terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :
* Bagus Dhanar Dhana (Bagus) - Vokalis dan Bassis
* Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo) - Drummer
* Ricy Dayandani (Miten) - Gitaris
Namun saat ini posisi Drummer dan Gitaris telah diganti oleh Eno Gitara Ryanto (Eno) dan Christopher Bollemeyer (Coki). Hanya Bagus yang tersisa sebagai personil awal yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini Netral telah beralih label ke Kancut Records, sebuah label independen, yang dibentuk oleh Bagus dan Eno sendiri
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1991 - sekarang
Aliran Rock, Alternatif Rock, Punk Rock
Label Bulletin Records, Kancut Records
Manajemen
Personil Bagus Dhanar Dhana (Bagus)
Eno Gitara Ryanto (Eno)
Christopher Bollemeyer (Coki)
Mantan personil Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo)
Ricky Dayandani (Miten)
Netral adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk pada bulan November tahun 1991. Awal kemunculan videoklip di stasiun TV saat itu (MTV Indonesia yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Antv) dari lagu di album pertama, "Wa...lah", Kelompok musik ini disebut-sebut mengusung aliran Rock alternatif.
Saat terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :
* Bagus Dhanar Dhana (Bagus) - Vokalis dan Bassis
* Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo) - Drummer
* Ricy Dayandani (Miten) - Gitaris
Namun saat ini posisi Drummer dan Gitaris telah diganti oleh Eno Gitara Ryanto (Eno) dan Christopher Bollemeyer (Coki). Hanya Bagus yang tersisa sebagai personil awal yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini Netral telah beralih label ke Kancut Records, sebuah label independen, yang dibentuk oleh Bagus dan Eno sendiri
25 Feb 2010
Sucker_Head
Sucker head
Vokal : Yaya Wacked
Biography Berawal pada tahun 1987 saat secara tidak sengaja terbentuk sebuah komunitas penggemar musik metal di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan Metro Pondok Indah. Di sinilah setiap malam minggu digelar acara konser kecil-kecilan yang dikelola secara bergantian oleh masing-masing band. Berjalan sekitar 2 tahun, semakin besar komunitas ini sampai keluar Jakarta, bahkan gaungnya sampai keluar negeri dan semakin banyak pula band-band metal terbentuk dan bergabung disini, salah satunya adalah Sucker Head.
Adalah Irfan Sembiring (gitar), Krisna J Sadrach (bass) dan Yaya Wacked (vokal) pada tahun 1989 telah bersepakat untuk membentuk Sucker Head dengan merekrut Nano (gitar) dan Doddy (drum). Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah ‘SAKERHETS-TANDSTICKOR’. Line up pertama ini sangat terpengaruh pada Kreator, sebuah grup thrash metal asal Jerman.
Akhir 1990, Yaya Wacked keluar karena alasan manajemen dan bersolo karir, demikian pula dengan Doddy yang sibuk urusan sekolah. Seorang drummer baru pun direkrut, Alfredo menggantikan posisi Doddy, sedangkan di posisi vokal dirangkap sendiri oleh Irfan sambil tetap memainkan gitarnya.
2nd Line up (Januari 1991): Irfan Sembiring (gitar/vokal), Nano (gitar), Krisna J. Sadrach (bas) dan Alfredo (drum).
Tahun 1992 adalah saatnya Sucker Head mulai membuat lagu-lagu sendiri untuk mencoba bikin album. Ternyata semakin banyak lagu terkumpul, semakin terasa bahwa Irfan mempunyai idealisme yang berbeda yang tidak bisa diterima oleh 3 anggota lainnya. Akhirnya Irfan mengundurkan diri dan membentuk Rotor.
Posisi Irfan digantikan oleh Untung, sorang gitaris thrash asal Cimahi, Bandung.
3rd line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Alfredo (drum).
Awal 1994 Sucker Head mulai lagi meneruskan membuat lagu untuk melengkapi materi album pertama, namun kembali terhambat oleh Alfredo yang waktu itu masih belajar di SMA. Keputusan cepat pun diambil dengan menonaktifkan Alfredo dan merekrut drummer baru Robin Hutagaol yang waktu itu masih main di Grausig.
Tahun 1995 Sucker Head mendapat deal dengan label Aquarius Musikindo untuk merilis album pertama “The Head Sucker” dengan line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Robin Hutagaol (drum).
Album perdana ini ternyata mendapat sambutan yang baik sehingga pihak label pun melanjutkan kontrak band ini untuk merilis album-album selanjutnya.
Tahun 1996, album ke 2 “Manic Depressive” dirilis dengan formasi line up yang sama.
Tahun 1998 pada saat workshop untuk pembuatan album ke-3, Robin mengundurkan diri dan membentuk Brain The Machine sehingga workshop dan rekaman pun dilanjutkan dengan drummer baru Bakar Bufthaim yang pada saat itu baru keluar dari Rotor. Sebenarnya Bakar bukan orang baru buat Sucker Head, karena sebelumnya posisi dia adalah back up drummer apabila Robin berhalangan, dan dia juga sempat mengisi drum 1 lagu di album “The Head Sucker”. Album ke 3 “Paranatural” akhirnya dirilis berbarengan dengan dimulainya neraka krisis moneter di Indonesia. Album ini juga dirilis di Malaysia di bawah label Pony Canyon.
Line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Bakar Bufthaim (drum).
Tahun 1999, dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya Sucker Head, maka dirilislah album ke 4 “10 th Agresi” yang isinya adalah kompilasi lagu-lagu dari 3 album terdahulu ditambah 3 lagu baru dengan konsep yang lebih segar.
Tahun 2003 para personil Sucker Head kembali mengadakan workshop untuk mencari konsep baru dalam membuat lagu-lagu dengan musik yang lebih modern namun tetap ekstrim.
Dengan berbekal studi banding pada waktu konser selama tahun 2002 dan ditutup dengan tour Monster of Rock 2002 di Jawa Tengah, maka dirancanglah album ke 5 dengan konsep lagu yang ‘heavy groove & tight metal’.
Februari 2004 Sucker Head diminta sebagai grup pembuka untuk konser internasional sebuah band dari Jerman “Helloween Indonesia Tour 2004”. Desember 2004 album ke 5 ‘Hipertensi’ dirilis.
Discography : 1995 - album “The Head Sucker” 1996 - album “Manic Depressive” 1997 - kompilasi “Hits Of The Year 4” 1998 - album “Paranatural” 1999 - album “10 th Agresi” 2003 - kompilasi “Strip Hitam” 2004 - album “Hipertensi”
Vokal : Yaya Wacked
Biography Berawal pada tahun 1987 saat secara tidak sengaja terbentuk sebuah komunitas penggemar musik metal di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan Metro Pondok Indah. Di sinilah setiap malam minggu digelar acara konser kecil-kecilan yang dikelola secara bergantian oleh masing-masing band. Berjalan sekitar 2 tahun, semakin besar komunitas ini sampai keluar Jakarta, bahkan gaungnya sampai keluar negeri dan semakin banyak pula band-band metal terbentuk dan bergabung disini, salah satunya adalah Sucker Head.
Adalah Irfan Sembiring (gitar), Krisna J Sadrach (bass) dan Yaya Wacked (vokal) pada tahun 1989 telah bersepakat untuk membentuk Sucker Head dengan merekrut Nano (gitar) dan Doddy (drum). Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah ‘SAKERHETS-TANDSTICKOR’. Line up pertama ini sangat terpengaruh pada Kreator, sebuah grup thrash metal asal Jerman.
Akhir 1990, Yaya Wacked keluar karena alasan manajemen dan bersolo karir, demikian pula dengan Doddy yang sibuk urusan sekolah. Seorang drummer baru pun direkrut, Alfredo menggantikan posisi Doddy, sedangkan di posisi vokal dirangkap sendiri oleh Irfan sambil tetap memainkan gitarnya.
2nd Line up (Januari 1991): Irfan Sembiring (gitar/vokal), Nano (gitar), Krisna J. Sadrach (bas) dan Alfredo (drum).
Tahun 1992 adalah saatnya Sucker Head mulai membuat lagu-lagu sendiri untuk mencoba bikin album. Ternyata semakin banyak lagu terkumpul, semakin terasa bahwa Irfan mempunyai idealisme yang berbeda yang tidak bisa diterima oleh 3 anggota lainnya. Akhirnya Irfan mengundurkan diri dan membentuk Rotor.
Posisi Irfan digantikan oleh Untung, sorang gitaris thrash asal Cimahi, Bandung.
3rd line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Alfredo (drum).
Awal 1994 Sucker Head mulai lagi meneruskan membuat lagu untuk melengkapi materi album pertama, namun kembali terhambat oleh Alfredo yang waktu itu masih belajar di SMA. Keputusan cepat pun diambil dengan menonaktifkan Alfredo dan merekrut drummer baru Robin Hutagaol yang waktu itu masih main di Grausig.
Tahun 1995 Sucker Head mendapat deal dengan label Aquarius Musikindo untuk merilis album pertama “The Head Sucker” dengan line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Robin Hutagaol (drum).
Album perdana ini ternyata mendapat sambutan yang baik sehingga pihak label pun melanjutkan kontrak band ini untuk merilis album-album selanjutnya.
Tahun 1996, album ke 2 “Manic Depressive” dirilis dengan formasi line up yang sama.
Tahun 1998 pada saat workshop untuk pembuatan album ke-3, Robin mengundurkan diri dan membentuk Brain The Machine sehingga workshop dan rekaman pun dilanjutkan dengan drummer baru Bakar Bufthaim yang pada saat itu baru keluar dari Rotor. Sebenarnya Bakar bukan orang baru buat Sucker Head, karena sebelumnya posisi dia adalah back up drummer apabila Robin berhalangan, dan dia juga sempat mengisi drum 1 lagu di album “The Head Sucker”. Album ke 3 “Paranatural” akhirnya dirilis berbarengan dengan dimulainya neraka krisis moneter di Indonesia. Album ini juga dirilis di Malaysia di bawah label Pony Canyon.
Line up: Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Bakar Bufthaim (drum).
Tahun 1999, dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya Sucker Head, maka dirilislah album ke 4 “10 th Agresi” yang isinya adalah kompilasi lagu-lagu dari 3 album terdahulu ditambah 3 lagu baru dengan konsep yang lebih segar.
Tahun 2003 para personil Sucker Head kembali mengadakan workshop untuk mencari konsep baru dalam membuat lagu-lagu dengan musik yang lebih modern namun tetap ekstrim.
Dengan berbekal studi banding pada waktu konser selama tahun 2002 dan ditutup dengan tour Monster of Rock 2002 di Jawa Tengah, maka dirancanglah album ke 5 dengan konsep lagu yang ‘heavy groove & tight metal’.
Februari 2004 Sucker Head diminta sebagai grup pembuka untuk konser internasional sebuah band dari Jerman “Helloween Indonesia Tour 2004”. Desember 2004 album ke 5 ‘Hipertensi’ dirilis.
Discography : 1995 - album “The Head Sucker” 1996 - album “Manic Depressive” 1997 - kompilasi “Hits Of The Year 4” 1998 - album “Paranatural” 1999 - album “10 th Agresi” 2003 - kompilasi “Strip Hitam” 2004 - album “Hipertensi”
24 Feb 2010
Kaka
Kaka
Nama lain Kaka
Genre Rock / Blues
Perusahaan rekaman Slank Records
Akhadi Wira Satriaji atau kerap di sapa Kaka (lahir di Jakarta, 10 Maret 1974; umur 35 tahun) adalah sepupu Bim-bim, pendiri Slank. Di Slank, Kaka mengisi sektor suara.
[sunting] Sejarah hidup
Bungsu dari empat bersaudara ini mulai mengenal musik sejak SMP. Namun dirinya bergabung dengan Slank baru saat duduk di kelas 1 SMA pada tahun 1989. Ia menempati posisi vokal menggantikan posisi Well Welly yang keluar dari Slank. Dunia artis yang penuh kehidupan glamour dan foya-foya sulit untuk dihindari, Kaka pun turut terjebak dalam dunia hitam narkoba. Awal mula mengkonsumsi pil neraka ini adalah mencoba-coba, tetapi kemudian jadi ketagihan. Akhirnya sejak tahun 2000, dengan dibantu terapi obat- obatan Cina, Kaka menjauhkan diri dan tidak menyentuh barang haram itu lagi.
Kaka menikah dengan Natascha Oking pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2002. Pernikahan ini merupakan pernikahan kedua Kaka. Dari pernikahan pertamanya, Kaka dikaruniai seorang anak Soleilluna (lahir 1996) dan dari pernikahan keduanya, Chaska Satriaji (lahir 6 April 2004) dan Siti Alaula Satriaji (lahir 23 Agustus 2007)
Nama lain Kaka
Genre Rock / Blues
Perusahaan rekaman Slank Records
Akhadi Wira Satriaji atau kerap di sapa Kaka (lahir di Jakarta, 10 Maret 1974; umur 35 tahun) adalah sepupu Bim-bim, pendiri Slank. Di Slank, Kaka mengisi sektor suara.
[sunting] Sejarah hidup
Bungsu dari empat bersaudara ini mulai mengenal musik sejak SMP. Namun dirinya bergabung dengan Slank baru saat duduk di kelas 1 SMA pada tahun 1989. Ia menempati posisi vokal menggantikan posisi Well Welly yang keluar dari Slank. Dunia artis yang penuh kehidupan glamour dan foya-foya sulit untuk dihindari, Kaka pun turut terjebak dalam dunia hitam narkoba. Awal mula mengkonsumsi pil neraka ini adalah mencoba-coba, tetapi kemudian jadi ketagihan. Akhirnya sejak tahun 2000, dengan dibantu terapi obat- obatan Cina, Kaka menjauhkan diri dan tidak menyentuh barang haram itu lagi.
Kaka menikah dengan Natascha Oking pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2002. Pernikahan ini merupakan pernikahan kedua Kaka. Dari pernikahan pertamanya, Kaka dikaruniai seorang anak Soleilluna (lahir 1996) dan dari pernikahan keduanya, Chaska Satriaji (lahir 6 April 2004) dan Siti Alaula Satriaji (lahir 23 Agustus 2007)
Bimbim
bimbim
Nama lain Bim-bim
Genre Rock / Blues
Instrumen Drum
Tahun aktif 1983 - present
Perusahaan rekaman Slank Records
Bersama Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal), Bimbim mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya Rolling Stones. Pada Desember 1983 mereka mendirikan Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang merupakan cikal bakal Slank.
Dalam perjalanannya, mereka mengalami perombakan personil hingga akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi terakhir, yang dimulai dari album ketujuh Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).
Nama lain Bim-bim
Genre Rock / Blues
Instrumen Drum
Tahun aktif 1983 - present
Perusahaan rekaman Slank Records
Bersama Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal), Bimbim mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya Rolling Stones. Pada Desember 1983 mereka mendirikan Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang merupakan cikal bakal Slank.
Dalam perjalanannya, mereka mengalami perombakan personil hingga akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi terakhir, yang dimulai dari album ketujuh Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).
st 12
st 12
Lahir : indonesia
aliran :pop
Tahun aktif 2006 - sekarang
Perusahaan rekaman Trinity Optima Production
Anggota
Pepep
Pepeng
Muhammad Charly Van Houtten
Mantan Anggota
Iman Rush (meninggal dunia)
ST 12 adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat tahun 2006. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama ST 12 sendiri merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya band ini. Sampai saat ini ST 12 telah menelurkan 2 album musik.
Secara resmi ST 12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2006, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama ST 12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2006.
Kesuksesan album perdana ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production. ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.
Lahir : indonesia
aliran :pop
Tahun aktif 2006 - sekarang
Perusahaan rekaman Trinity Optima Production
Anggota
Pepep
Pepeng
Muhammad Charly Van Houtten
Mantan Anggota
Iman Rush (meninggal dunia)
ST 12 adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat tahun 2006. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama ST 12 sendiri merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya band ini. Sampai saat ini ST 12 telah menelurkan 2 album musik.
Secara resmi ST 12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2006, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama ST 12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2006.
Kesuksesan album perdana ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production. ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.
Piyu
Piyu (padi)
Piyu Nama lahir Satriyo Yudi Wahono
Lahir 15 Juli 1973
Surabaya, Indonesia
Instrumen gitar
Tahun aktif 1997 - sekarang
Hubungan
Satriyo Yudi Wahono biasa dipanggil Piyu (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 Juli 1973; umur 36 tahun) adalah lead gitar grup musik Padi.
Sebelum bersama teman-temannya mendirikan Padi, Piyu pernah bergabung dengan grup lain, yaitu Crystal, Airo dan Rotor.[1] Selain sibuk di Padi, putra alm. Soeprajitno Adie ini juga menjadi manajemen sekaligus produser dari grup musik baru, Drive Band. Piyu pun pernah menjajal dunia akting dengan turut serta dalam film Tina Toon & Lenong Bocah. Di film bergenre komedi anak-anak itu, Piyu hanya muncul selintas atau tidak lebih dari dua menit saja. Ia berperan sebagai penjaga sekolah. Keikutsetaannya ini sebagai langkah awal belajar untuk menggarap album soundtrack
Padi
Padi
Lahir : Surabaya, Indonesia
Genre : Pop, Rock
Tahun aktif 1997 - sekarang
Situs resmi http://www.sobatpadi
Anggota
Satriyo Yudi Wahono
Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor
Andi Fadly Arifuddin
Surendro Prasetyo
Padi adalah salah satu kelompok musik (band) dari Indonesia. Personil Padi terdiri dari Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Kelompok ini mulai malang-melintang di dunia musik Indonesia di penghujung tahun 1990-an melalui single "Sobat" dalam album keroyokan indie ten dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock.
Lahir : Surabaya, Indonesia
Genre : Pop, Rock
Tahun aktif 1997 - sekarang
Situs resmi http://www.sobatpadi
Anggota
Satriyo Yudi Wahono
Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor
Andi Fadly Arifuddin
Surendro Prasetyo
Padi adalah salah satu kelompok musik (band) dari Indonesia. Personil Padi terdiri dari Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Kelompok ini mulai malang-melintang di dunia musik Indonesia di penghujung tahun 1990-an melalui single "Sobat" dalam album keroyokan indie ten dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock.
23 Feb 2010
Gradasi
Gradasi
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1999 - sekarang
Aliran Nasyid, a capella
Label VIRGO Ramayana Record
Gradasi merupakan salah satu grup nasyid Indonesia. GRaDaSI merupakan akronim dari Getar Suara Dakwah dalam Seni Islam yang didirikan sebagai kelanjutan dari suatu eksperimen dari beberapa personil tim nasyid yang bertemu di sebuah forum silaturahim nasyid se-Jabotabek pada tahun 1999, dan akhirnya pada tanggal 6 April 1999 terbentuklah tim nasyid yang diberi nama dengan Gradasi. Dengan mengusung konsep acapella dan selalu mengusung tema-tema yang berbeda (alam, religi, lingkungan dan humanisme) dalam setiap albumnya, mereka mempunyai penggemar yang luas.
Anugerah.jpg
Cahaya.jpg
Kupinang.jpg
[sunting] Personil grup
1. Yudhi Rachman
2. Iman Kurnia
3. Syahrul Widiyanto
4. Heru Derajat
5. Wiwid Widyas Prihantoro
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1999 - sekarang
Aliran Nasyid, a capella
Label VIRGO Ramayana Record
Gradasi merupakan salah satu grup nasyid Indonesia. GRaDaSI merupakan akronim dari Getar Suara Dakwah dalam Seni Islam yang didirikan sebagai kelanjutan dari suatu eksperimen dari beberapa personil tim nasyid yang bertemu di sebuah forum silaturahim nasyid se-Jabotabek pada tahun 1999, dan akhirnya pada tanggal 6 April 1999 terbentuklah tim nasyid yang diberi nama dengan Gradasi. Dengan mengusung konsep acapella dan selalu mengusung tema-tema yang berbeda (alam, religi, lingkungan dan humanisme) dalam setiap albumnya, mereka mempunyai penggemar yang luas.
Anugerah.jpg
Cahaya.jpg
Kupinang.jpg
[sunting] Personil grup
1. Yudhi Rachman
2. Iman Kurnia
3. Syahrul Widiyanto
4. Heru Derajat
5. Wiwid Widyas Prihantoro
Raihan
Raihan
Asal Selangor, Malaysia
Tahun aktif 1996 - Sekarang
Aliran Nasyid
Akustik
Label Warner Music
Manajemen {{{manajemen}}}
Personil Abu Bakar
Che Amran
Amran Ibrahim
Zulfadli Mustafa
Mantan personil Nazrey Johani
Alm. Azhari Ahmad
Raihan adalah sebuah grup nasyid yang berasal dari Malaysia. Raihan sendiri berarti wewangian, dan memulai debut dengan album Puji-pujian dan laku keras termasuk di Indonesia. Raihan pernah mendapatkan double platinum dalam album Demi Masa. Raihan sering pula diundang untuk konser di seantero dunia, diantaranya di Hongkong, Kanada, Perancis, Rusia dan Inggris. Saat konser di Inggris, Raihan di berikan penghargaan oleh Ratu Elizabeth II.
Raihan pernah berkolaborasi dengan beberapa grup musik, dan pernah mencoba bereksperimen dalam lagu Do U Know Him? bersama grup RnB Muslim di Inggris yaitu mecca2medina, juga pernah berkolaborasi dengan Muhammad al-Husayyan di lagu Araftuka. Bersama band Malaysia, juga pernah berkolaborasi dalam sebuah lagu di album Allahu.
Diskografi
* Koleksi Terbaik
* Syukur
* Bacalah
* Ameen
* Tawakkal
* Allahu
* Gema Alam
* Demi Masa
* Senyum
* Puji-pujian
Asal Selangor, Malaysia
Tahun aktif 1996 - Sekarang
Aliran Nasyid
Akustik
Label Warner Music
Manajemen {{{manajemen}}}
Personil Abu Bakar
Che Amran
Amran Ibrahim
Zulfadli Mustafa
Mantan personil Nazrey Johani
Alm. Azhari Ahmad
Raihan adalah sebuah grup nasyid yang berasal dari Malaysia. Raihan sendiri berarti wewangian, dan memulai debut dengan album Puji-pujian dan laku keras termasuk di Indonesia. Raihan pernah mendapatkan double platinum dalam album Demi Masa. Raihan sering pula diundang untuk konser di seantero dunia, diantaranya di Hongkong, Kanada, Perancis, Rusia dan Inggris. Saat konser di Inggris, Raihan di berikan penghargaan oleh Ratu Elizabeth II.
Raihan pernah berkolaborasi dengan beberapa grup musik, dan pernah mencoba bereksperimen dalam lagu Do U Know Him? bersama grup RnB Muslim di Inggris yaitu mecca2medina, juga pernah berkolaborasi dengan Muhammad al-Husayyan di lagu Araftuka. Bersama band Malaysia, juga pernah berkolaborasi dalam sebuah lagu di album Allahu.
Diskografi
* Koleksi Terbaik
* Syukur
* Bacalah
* Ameen
* Tawakkal
* Allahu
* Gema Alam
* Demi Masa
* Senyum
* Puji-pujian
Album anang
Anang - Tania (1999)
1. Tania
2. Serindu
3. Jangan Kau Duakan Cintaku
4. Tak Termakan Zaman
5. Terlalu Berharap
6. Asmara Dulu
7. Kamu Sama Aku Saja
8. Yang Lara
9. Kamu Dusta
10. Hanya Untuk Utuhnya Kita
Anang Biarkanlah
1. Biarkanlah
2. Pisau Berdarah
3. Lagu Kita
4. KDM
5. Takkan
6. But It's All Right
7. Merpati
8. Can't Take It
Anang - Melayang (1996)
1. Bandel
2. Cinta
3. Damai
4. Gila
5. Kata Jiwa
6. Melayang
7. Na.. Na.. Na..
8. Nyanyian Bumi
9. Tak Satu Lagi
10. Yang Terakhir
1. Tania
2. Serindu
3. Jangan Kau Duakan Cintaku
4. Tak Termakan Zaman
5. Terlalu Berharap
6. Asmara Dulu
7. Kamu Sama Aku Saja
8. Yang Lara
9. Kamu Dusta
10. Hanya Untuk Utuhnya Kita
Anang Biarkanlah
1. Biarkanlah
2. Pisau Berdarah
3. Lagu Kita
4. KDM
5. Takkan
6. But It's All Right
7. Merpati
8. Can't Take It
Anang - Melayang (1996)
1. Bandel
2. Cinta
3. Damai
4. Gila
5. Kata Jiwa
6. Melayang
7. Na.. Na.. Na..
8. Nyanyian Bumi
9. Tak Satu Lagi
10. Yang Terakhir
Jun fan gung fu
Jun Fan Gung Fu terdiri dari Dawny (vokal), Vicky (gitar), Wally (drum), Ibnu (trombone), Wawan (tenor sax), Ucok (trompet), Zandi (sax) dan Drian (bass).
Pertama mengeluarkan album tahun 1999 berjudul Naga 2000. Dua tahun lebih tidak merilis album dan tahun 2002 musik ska juga sudah tidak booming lagi, tapi JFGF membulatkan tekad merilis album keduanya berjudul Vertikal. Lagu andalan yang dbuatkan video klip adalah Hey Segalanya 'kan Terjadi, lagu lain adalah Astaga milik Ruth Sahanaya dengan aransemen ska.
Tipe X
Tipe X
Tipe X terdiri dari Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Aditya (drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi (saksofon).Tipe X terdiri dari Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Aditya (drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi (saksofon).
Bisa dibilang Tipe X adalah pelopor musik ska di Indonesia. A Journey adalah album kumpulan hits Tipe X sepanjang perjalanan karir musiknya. Sebelumnya Tipe X merilis total empat album rekaman, album pertama Ska Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti (2001), Super Surprise (2003) dan Discography Hitam Putih (2005). Album A Journey ini memuat lagu lagu terbaik Tipe X dari empat album tersebut seperti Genit, Kamu Ngga' Sendirian, Mawar Hitam, Selamat Jalan, Angan dan beberapa lagu lainnya. Bisa dibilang Tipe X adalah pelopor musik ska di Indonesia. A Journey adalah album kumpulan hits Tipe X sepanjang perjalanan karir musiknya. Sebelumnya Tipe X merilis total empat album rekaman, album pertama Ska Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti (2001), Super Surprise (2003) dan Discography Hitam Putih (2005). Album A Journey ini memuat lagu lagu terbaik Tipe X dari empat album tersebut seperti Genit, Kamu Ngga' Sendirian, Mawar Hitam, Selamat Jalan, Angan dan beberapa lagu lainnya.
Tipe X terdiri dari Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Aditya (drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi (saksofon).Tipe X terdiri dari Tresno (vokal), Micky (bass), Yoss (gitar), Aditya (drum), Billy (gitar), Anto (trombone), dan Andi (saksofon).
Bisa dibilang Tipe X adalah pelopor musik ska di Indonesia. A Journey adalah album kumpulan hits Tipe X sepanjang perjalanan karir musiknya. Sebelumnya Tipe X merilis total empat album rekaman, album pertama Ska Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti (2001), Super Surprise (2003) dan Discography Hitam Putih (2005). Album A Journey ini memuat lagu lagu terbaik Tipe X dari empat album tersebut seperti Genit, Kamu Ngga' Sendirian, Mawar Hitam, Selamat Jalan, Angan dan beberapa lagu lainnya. Bisa dibilang Tipe X adalah pelopor musik ska di Indonesia. A Journey adalah album kumpulan hits Tipe X sepanjang perjalanan karir musiknya. Sebelumnya Tipe X merilis total empat album rekaman, album pertama Ska Phobia (1999), Mereka Tak Pernah Mengerti (2001), Super Surprise (2003) dan Discography Hitam Putih (2005). Album A Journey ini memuat lagu lagu terbaik Tipe X dari empat album tersebut seperti Genit, Kamu Ngga' Sendirian, Mawar Hitam, Selamat Jalan, Angan dan beberapa lagu lainnya.
Magnum
Magnum
Magnum terdiri dari Didu Martin (vokal), Surya (drum), Hendra (bass), Rohim Purwa (gitar) dan Deni Qatris (keyboard). Album ini dirilis akhir tahun 1994 diproduksi oleh Magnum / Project Q dan distributor oleh Virgo Ramayana Record. Single andalan di album ini berjudul Maaf Aku Cemburu dan Dengarlah.
Magnum terdiri dari Didu Martin (vokal), Surya (drum), Hendra (bass), Rohim Purwa (gitar) dan Deni Qatris (keyboard). Album ini dirilis akhir tahun 1994 diproduksi oleh Magnum / Project Q dan distributor oleh Virgo Ramayana Record. Single andalan di album ini berjudul Maaf Aku Cemburu dan Dengarlah.
Bayou
Bayou
Bayou terdiri dari Binzar Mohan (vokal), Andi Irawan (keyboard), Yoyo (bass), Opick (gitar) dan Uce Haryono (drum). Album ini diproduksi tahun 1995 oleh Saturn Record dan distribusi oleh Aquarius Musikindo
Bayou terdiri dari Binzar Mohan (vokal), Andi Irawan (keyboard), Yoyo (bass), Opick (gitar) dan Uce Haryono (drum). Album ini diproduksi tahun 1995 oleh Saturn Record dan distribusi oleh Aquarius Musikindo
IWA K
Iwa k
Nama lahir Iwa Kusuma
Lahir 25 Oktober 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Genre Rap
Pekerjaan rapper, pembawa acara, aktor
Tahun aktif 1989 - sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studio's
Guest Music Production
Hubungan
Pasangan Selfi Nafilah
Iwa Kusuma (lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Oktober 1970; umur 39 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa-K adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu "groovy", dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.
Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya "N'ti" M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.
Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat Mesin Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.
Selain dikenal jago ngerap, nama Iwa K semakin populer setelah ia menerima pekerjaan baru sebagai presenter acara olah raga untuk beberapa stasiun televisi swasta. Di bidang ini, ia pernah meraih penghargaan Panasonic Award selama tiga tahun berturut-turut sebagai pembawa acara olah raga pria terbaik. Ia juga pernah membintangi sinetron dan film, di antaranya adalah sinetron Bung Jenderal dan film layar lebar Kuldesak (1998)
Nama lahir Iwa Kusuma
Lahir 25 Oktober 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Genre Rap
Pekerjaan rapper, pembawa acara, aktor
Tahun aktif 1989 - sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studio's
Guest Music Production
Hubungan
Pasangan Selfi Nafilah
Iwa Kusuma (lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Oktober 1970; umur 39 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa-K adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu "groovy", dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.
Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya "N'ti" M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.
Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat Mesin Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.
Selain dikenal jago ngerap, nama Iwa K semakin populer setelah ia menerima pekerjaan baru sebagai presenter acara olah raga untuk beberapa stasiun televisi swasta. Di bidang ini, ia pernah meraih penghargaan Panasonic Award selama tiga tahun berturut-turut sebagai pembawa acara olah raga pria terbaik. Ia juga pernah membintangi sinetron dan film, di antaranya adalah sinetron Bung Jenderal dan film layar lebar Kuldesak (1998)
Javajive
Javajive
Lahir
Bandung, Indonesia
Genre Pop
Tahun aktif 1993 - sekarang
Anggota
Capung
Noey
Tony
Edwin
Fatur
Danny
Java Jive adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat dengan digawangi oleh Capung, Noey, Tony, Edwin, Fatur, dan Danny. Grup band ini dibentuk pada tahun 1993.
Awalnya, grup band asal Bandung ini dibentuk pada tahun 1989 oleh oleh sekelompok anak muda yang duduk di bangku SMA Negeri 2 Bandung. Edwin Saleh (dram) dan Noey (bas) sepakat membentuk grup band dengan nama Java Jive yang diambil dari salah satu judul lagu kelompok vokal Manhattan Transfer. Setelah beberapa lama mencoba, Java Jive pun membentuk formasi lengkap dengan masuknya Micko (gitar), Tony (kibor), Fatur (perkusi/vokal), Danny (vokal) dan Neta (vokal). Sayang, di tahun 1991, Neta, satu-satunya perempuan dalam Java Jive keluar, diikuti oleh Micko yang akhirnya bergabung dengan Protonema. Posisi Micko pun diganti oleh Capung.
Formasi inilah yang akhirnya membawa Java Jive mendapat kontrak pertama dari Musica Studio's di tahun 1993, dan solid hingga sekarang. Lagu "Kau Yang Terindah" dari album pertama mereka langsung melejitkan nama Java Jive.
Vakum setelah sembilan tahun tak merilis album (walau pada 2006 sempat reunian di album the best yang diberi judul '1993-2006), Java Jive merilis Stay Gold dengan hit single "Hilang" pada Juli 2008.[1] Salah satu alasan mereka vakum adalah karena Danny menderita ketergantungan dengan obat-obatan terlarang.[2]
[sunting] Diskografi
* Kau yang Terindah (1993)
* Gerangan Cinta
* Buah Hati
* Dia (1999)
* 1993-2006 (2006)
* Stay Gold (2008)
Lahir
Bandung, Indonesia
Genre Pop
Tahun aktif 1993 - sekarang
Anggota
Capung
Noey
Tony
Edwin
Fatur
Danny
Java Jive adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat dengan digawangi oleh Capung, Noey, Tony, Edwin, Fatur, dan Danny. Grup band ini dibentuk pada tahun 1993.
Awalnya, grup band asal Bandung ini dibentuk pada tahun 1989 oleh oleh sekelompok anak muda yang duduk di bangku SMA Negeri 2 Bandung. Edwin Saleh (dram) dan Noey (bas) sepakat membentuk grup band dengan nama Java Jive yang diambil dari salah satu judul lagu kelompok vokal Manhattan Transfer. Setelah beberapa lama mencoba, Java Jive pun membentuk formasi lengkap dengan masuknya Micko (gitar), Tony (kibor), Fatur (perkusi/vokal), Danny (vokal) dan Neta (vokal). Sayang, di tahun 1991, Neta, satu-satunya perempuan dalam Java Jive keluar, diikuti oleh Micko yang akhirnya bergabung dengan Protonema. Posisi Micko pun diganti oleh Capung.
Formasi inilah yang akhirnya membawa Java Jive mendapat kontrak pertama dari Musica Studio's di tahun 1993, dan solid hingga sekarang. Lagu "Kau Yang Terindah" dari album pertama mereka langsung melejitkan nama Java Jive.
Vakum setelah sembilan tahun tak merilis album (walau pada 2006 sempat reunian di album the best yang diberi judul '1993-2006), Java Jive merilis Stay Gold dengan hit single "Hilang" pada Juli 2008.[1] Salah satu alasan mereka vakum adalah karena Danny menderita ketergantungan dengan obat-obatan terlarang.[2]
[sunting] Diskografi
* Kau yang Terindah (1993)
* Gerangan Cinta
* Buah Hati
* Dia (1999)
* 1993-2006 (2006)
* Stay Gold (2008)
Peterpan
Peterpan
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Bandung, Indonesia
Genre Pop, Rock
Tahun aktif 2000 - sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studios
Situs resmi http://www.newpeterpanband.com/
Anggota
Nazril Irham (Ariel)
Mohammad Kautsar Hikmat
Ilsyah Ryan Reza
Loekman Hakim
Mantan Anggota
Andika Naliputra Wirahardja
Indra
Peterpan adalah sebuah band beraliran poprock dari Bandung, Indonesia yang sekarang anggotanya tinggal 4. Band ini dibentuk pada tahun 1997 dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu", "Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya kelompok Peterpan terdiri dari Ariel, Uki, Loekman, Reza, Andika, dan Indra. Namun di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Bandung, Indonesia
Genre Pop, Rock
Tahun aktif 2000 - sekarang
Perusahaan rekaman Musica Studios
Situs resmi http://www.newpeterpanband.com/
Anggota
Nazril Irham (Ariel)
Mohammad Kautsar Hikmat
Ilsyah Ryan Reza
Loekman Hakim
Mantan Anggota
Andika Naliputra Wirahardja
Indra
Peterpan adalah sebuah band beraliran poprock dari Bandung, Indonesia yang sekarang anggotanya tinggal 4. Band ini dibentuk pada tahun 1997 dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu", "Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya kelompok Peterpan terdiri dari Ariel, Uki, Loekman, Reza, Andika, dan Indra. Namun di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.
Kin
KIN sebenarnya bisa menjadi group yang punya masa depan cerah di blantika musik Indonesia. Kemunculannya di album pertama ini langsung mencuri perhatian. Mereka adalah LIAN PANGGABEAN (Gitar), EKKA BHAKTI (Keyboard), GERRY HERB (Drum), RIO RADITYO (Bass), dan HERRY SUDAYAT (Vokal). Lagu MALAM JINGGA yang menjadi andalan album ini sempat menjadi radio hits, dan klipnya juga seringkali muncul di TV. Mereka punya kans untuk lebih maju, tapi sayang, setelah merilis album SAAT SAAT BERSAMAMU tahun 1997, mereka vakum sampai hari ini.
Tyo Nugros
Nama lahir Setyo Nugroho
Lahir 21 Desember 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Pekerjaan pemain drum
Instrumen drum
Hubungan
Setyo Nugroho yang akrab dipanggil Tyo Nugros (lahir di Jakarta, 21 Desember 1970; umur 39 tahun) adalah pemain drum Indonesia.
Nama Tyo terkenal sejak bergabung dalam grup musik Dewa 19. Sebelumnya Tyo adalah drummer grup musik rock Getah. Namun sejak awal tahun 2008, Tyo dinyatakan resmi keluar dari Dewa 19, yang ditandai dengan dikenalkannya drumer baru bernama Agung.[1] Sebelum bergabung di Dewa 19, pria yang memiliki tinggai 173 cm ini pernah tergabung dalam kelompok Getah serta sebagai additional musician di Ahmad Band dan Haris Ioni Band
Lahir 21 Desember 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Pekerjaan pemain drum
Instrumen drum
Hubungan
Setyo Nugroho yang akrab dipanggil Tyo Nugros (lahir di Jakarta, 21 Desember 1970; umur 39 tahun) adalah pemain drum Indonesia.
Nama Tyo terkenal sejak bergabung dalam grup musik Dewa 19. Sebelumnya Tyo adalah drummer grup musik rock Getah. Namun sejak awal tahun 2008, Tyo dinyatakan resmi keluar dari Dewa 19, yang ditandai dengan dikenalkannya drumer baru bernama Agung.[1] Sebelum bergabung di Dewa 19, pria yang memiliki tinggai 173 cm ini pernah tergabung dalam kelompok Getah serta sebagai additional musician di Ahmad Band dan Haris Ioni Band
GETAH
Lahir Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Genre rock
Tahun aktif 1996 - sekarang
Anggota
Oddie Octaviadi - vokal (2005-sekarang)
Peter St. John - gitar (1997-sekarang)
Marcel Marcive - bass (1995-sekarang)
Richard Mutter - drums (2008)
Mantan Anggota
Reeve - drum (1995-1996)
Boy Faisal - gitar (meninggal 1998)
Tyo Nugros - drum (1996-1998)
Bambino - drum (1998-2003)
Jodie Gondokusumo - vokal (meninggal 2002)
Agung Cakra Menggala - drum (2003-2007)
Getah adalah sebuah grup band beraliran rock yang dibentuk tahun 1995 di Jakarta oleh Marcel Marcive (bass), Jodie Gondokusumo (vokal), Reeve (drums) dan Boy Faisal (gitar). Beberapa peristiwa akhirnya mengubah formasi Getah. Di tahun 2008, Getah hadir dengan formasi Oddie (vokal), Peter (gitar), Marcel (bas), dan Agung (drum).
Secara historis Getah band berdiri tahun 1995 berasal dari dua pecahan band ternama di kalangan pecinta musik underground, Bottom Up dan Rotor. Di era itu, Getah masih diperkuat oleh Boy (gitar), Marcel (bas), Reeve (drum), dan Jodi (vokal). Arah musik yang mereka mainkan banyak terpengaruh dengan permainan musisi luar seperti Sex Pistols, Testament, Jimi Hendrix, dan Black Sabbath. Tak lama, mereka pun merilis album debut self titled yang diproduksi oleh Waner Music. Tahun 1996 Reeve keluar karena harus kembali ke USA tak lama setelah album rampung direkam. Posisinya digantikan Tyo Nugros. Album Getah direkam di Triple M Studios Jakarta oleh Harry dan proses mastering dikerjakan di Dave Wellhousen Studio San Fransisco USA. Sayangnya album yang mengandalkan lagu "Api" ini kurang mendapat dukungan promosi yang memadai sehingga kurang terdengar gaungnya di peta musik Indonesia.
Pergantian personel kembsli mewarnai formasi Getah. Tyo Nugros yang lalu pindah ke band pop rock Dewa 19 lalu digantikan oleh Bambino. Peter St. John bergabung sebagai keyboardist dan kemudian malah menjadi lead guitarist setelah Boy meninggal karena sakit pada tahun 1998. Adra Dala, seorang keyboardist Jazz (Tomorrow People Ensemble), pun bergabung membawa influence bermusiknya yang bertolak belakang dengan corak rock yang diusung Getah. Dalam formasi ini Getah sempat mengeluarkan mini album (EP) Green Wine yang hanya dicetak dalam format kaset dan dalam jumlah yang terbatas..
Antara tahun 1998 – 2005, merupakan masa gelap bagi Getah, Jodie sang vokalis, yang mantan suami Ayu Azhari, meninggal dunia tahun 2002. Getah mengalami masa vakum cukup panjang. Marcel bahkan sempat merangkap sebagai pemain bass dan juga vokalis. Dalam periode ini Agung Cakra Manggala bergabung sebagai drummer menggantikan Bambino. Pada awal tahun 2005, Getah ikut serta dalam OST sebuah film action/suspense nasional berjudul Gerbang 13 dengan menyumbangkan lagu "Closing Chapter".
Pada penghujung tahun 2005, Oddie Octaviadi, frontman dari band industrial rock, Sic Mynded, kembali ke tanah air setelah kurang lebih 15 tahun tinggal dan bermusik di Amerika Serikat. Sebuah event organizer di Jakarta menawarkan acara untuk Sic Mynded, namun Oddie malah melemparkan tawaran tersebut ke teman-teman Getah yang sudah lama vakum dari penampilan live. Getah yang saat itu tidak mempunyai frontman akhirnya mencoba untuk berlatih dengan dibantu oleh Oddie sebagai vokalis. Meski acara tersebut batal, namun 'ikatan' yang tercipta selama latihan, membuat Oddie bergabung dengan Getah.
Tahun 2008, bisa disebut sebagai tahun kebangkitan Getah. Getah sempat mengisi OST film In The Name of Love. Di tahun yang sama, tepatnya bulan Juni, Getah merilis album baru bertajuk Release is Peace. Album ini berisikan 11 lagu dengan bintang tamu Syaharani, Iwan Hasan (Discus), Ricky Siahaan (Seringai), dan Alexandra J. Wuisan (Sieve). Single pertama dari album ini berjudul "Segitiga Bermimpi", yang juga menjadi soundtrack dari film In The Name of Love.[1]
Dipenghujung 2008, Richard Mutter (mantan drummer PAS band) bergabung dengan GETAH menggantikan Agung. Show pertama mereka dengan drummer baru ini diadakan pada malam tahun baru 2008-2009 di Purwokerto.
Diskografi
* Getah (1996) dalam bentuk album, cassette oleh Warner Music Indonesia/Hemagita
* Missing/Green Wine (2001) dalam bentuk single, cassette; self-released
* OST Gerbang 13 (2005) dalam bentuk album, cassette oleh De Records
* OST In The Name of Love (2008) dalam bentuk album, CD oleh Task Records/Aquarius Musikindo
Genre rock
Tahun aktif 1996 - sekarang
Anggota
Oddie Octaviadi - vokal (2005-sekarang)
Peter St. John - gitar (1997-sekarang)
Marcel Marcive - bass (1995-sekarang)
Richard Mutter - drums (2008)
Mantan Anggota
Reeve - drum (1995-1996)
Boy Faisal - gitar (meninggal 1998)
Tyo Nugros - drum (1996-1998)
Bambino - drum (1998-2003)
Jodie Gondokusumo - vokal (meninggal 2002)
Agung Cakra Menggala - drum (2003-2007)
Getah adalah sebuah grup band beraliran rock yang dibentuk tahun 1995 di Jakarta oleh Marcel Marcive (bass), Jodie Gondokusumo (vokal), Reeve (drums) dan Boy Faisal (gitar). Beberapa peristiwa akhirnya mengubah formasi Getah. Di tahun 2008, Getah hadir dengan formasi Oddie (vokal), Peter (gitar), Marcel (bas), dan Agung (drum).
Secara historis Getah band berdiri tahun 1995 berasal dari dua pecahan band ternama di kalangan pecinta musik underground, Bottom Up dan Rotor. Di era itu, Getah masih diperkuat oleh Boy (gitar), Marcel (bas), Reeve (drum), dan Jodi (vokal). Arah musik yang mereka mainkan banyak terpengaruh dengan permainan musisi luar seperti Sex Pistols, Testament, Jimi Hendrix, dan Black Sabbath. Tak lama, mereka pun merilis album debut self titled yang diproduksi oleh Waner Music. Tahun 1996 Reeve keluar karena harus kembali ke USA tak lama setelah album rampung direkam. Posisinya digantikan Tyo Nugros. Album Getah direkam di Triple M Studios Jakarta oleh Harry dan proses mastering dikerjakan di Dave Wellhousen Studio San Fransisco USA. Sayangnya album yang mengandalkan lagu "Api" ini kurang mendapat dukungan promosi yang memadai sehingga kurang terdengar gaungnya di peta musik Indonesia.
Pergantian personel kembsli mewarnai formasi Getah. Tyo Nugros yang lalu pindah ke band pop rock Dewa 19 lalu digantikan oleh Bambino. Peter St. John bergabung sebagai keyboardist dan kemudian malah menjadi lead guitarist setelah Boy meninggal karena sakit pada tahun 1998. Adra Dala, seorang keyboardist Jazz (Tomorrow People Ensemble), pun bergabung membawa influence bermusiknya yang bertolak belakang dengan corak rock yang diusung Getah. Dalam formasi ini Getah sempat mengeluarkan mini album (EP) Green Wine yang hanya dicetak dalam format kaset dan dalam jumlah yang terbatas..
Antara tahun 1998 – 2005, merupakan masa gelap bagi Getah, Jodie sang vokalis, yang mantan suami Ayu Azhari, meninggal dunia tahun 2002. Getah mengalami masa vakum cukup panjang. Marcel bahkan sempat merangkap sebagai pemain bass dan juga vokalis. Dalam periode ini Agung Cakra Manggala bergabung sebagai drummer menggantikan Bambino. Pada awal tahun 2005, Getah ikut serta dalam OST sebuah film action/suspense nasional berjudul Gerbang 13 dengan menyumbangkan lagu "Closing Chapter".
Pada penghujung tahun 2005, Oddie Octaviadi, frontman dari band industrial rock, Sic Mynded, kembali ke tanah air setelah kurang lebih 15 tahun tinggal dan bermusik di Amerika Serikat. Sebuah event organizer di Jakarta menawarkan acara untuk Sic Mynded, namun Oddie malah melemparkan tawaran tersebut ke teman-teman Getah yang sudah lama vakum dari penampilan live. Getah yang saat itu tidak mempunyai frontman akhirnya mencoba untuk berlatih dengan dibantu oleh Oddie sebagai vokalis. Meski acara tersebut batal, namun 'ikatan' yang tercipta selama latihan, membuat Oddie bergabung dengan Getah.
Tahun 2008, bisa disebut sebagai tahun kebangkitan Getah. Getah sempat mengisi OST film In The Name of Love. Di tahun yang sama, tepatnya bulan Juni, Getah merilis album baru bertajuk Release is Peace. Album ini berisikan 11 lagu dengan bintang tamu Syaharani, Iwan Hasan (Discus), Ricky Siahaan (Seringai), dan Alexandra J. Wuisan (Sieve). Single pertama dari album ini berjudul "Segitiga Bermimpi", yang juga menjadi soundtrack dari film In The Name of Love.[1]
Dipenghujung 2008, Richard Mutter (mantan drummer PAS band) bergabung dengan GETAH menggantikan Agung. Show pertama mereka dengan drummer baru ini diadakan pada malam tahun baru 2008-2009 di Purwokerto.
Diskografi
* Getah (1996) dalam bentuk album, cassette oleh Warner Music Indonesia/Hemagita
* Missing/Green Wine (2001) dalam bentuk single, cassette; self-released
* OST Gerbang 13 (2005) dalam bentuk album, cassette oleh De Records
* OST In The Name of Love (2008) dalam bentuk album, CD oleh Task Records/Aquarius Musikindo
ROTOR
Rotor
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Genre thrash metal
Tahun aktif 1991
Perusahaan rekaman AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia
Hubungan
Dipengaruhi Sepultura dan Kreator
Mantan Anggota
Ivan - Guitar,Vokal,
Bakar - Bass Vokal,
Yuda - Drum
Rotor adalah sebuah grup musik thrash metal asal Jakarta. Dibentuk pada tahun 1991, yang digawangi oleh Irvan Sembiring. Band ini makin meroket namanya setelah sukses menjadi supporting act konser Metallica selama dua hari berturut-turut di stadion Lebak Bulus, Jakarta pada tahun 1993.
Walaupun dibentuk di Jakarta, panggung debut Rotor adalah di Taman Topi Bogor. Dalam pergelaran rock yang diadakan oleh sebuah radio swasta Bogor, kuartet thrasher ini tampil bersama sejawat metalnya dari Jakarta, diantaranya Atomic dan Alien Scream. Kala itu mereka masih mengusung lagu milik band asal Brazil yaitu Sepultura.
Selama delapan tahun karier bermusik, Rotor menelorkan empat album di tiga major label berbeda, yaitu AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia. Sebelum bubar secara resmi, Judapran sang pemain bas Rotor tewas karena over dosis karena obat bius. Terakhir, mantan vokalis mereka Jodie (vokalis Getah) yang kharismatik juga meninggal dunia. Anggota tersisa kini hanya sang pendiri sekaligus gitaris Rotor, M. Irvan Sembiring, yang telah menggantungkan gitar untuk selamanya dan menekuni lembaran hidupnya yang baru sebagai seorang pendakwah.
Diskografi
* Behind the 8th Ball (1992)
* Eleven Keys (1995)
* New Blood (1996)
* Menang (1997)
Album tribut
* A tribute to Rotor (2002) Sebuah album kompilasi band underground Indonesia membawakan lagu Rotor, melalui label Hemagita.
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Genre thrash metal
Tahun aktif 1991
Perusahaan rekaman AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia
Hubungan
Dipengaruhi Sepultura dan Kreator
Mantan Anggota
Ivan - Guitar,Vokal,
Bakar - Bass Vokal,
Yuda - Drum
Rotor adalah sebuah grup musik thrash metal asal Jakarta. Dibentuk pada tahun 1991, yang digawangi oleh Irvan Sembiring. Band ini makin meroket namanya setelah sukses menjadi supporting act konser Metallica selama dua hari berturut-turut di stadion Lebak Bulus, Jakarta pada tahun 1993.
Walaupun dibentuk di Jakarta, panggung debut Rotor adalah di Taman Topi Bogor. Dalam pergelaran rock yang diadakan oleh sebuah radio swasta Bogor, kuartet thrasher ini tampil bersama sejawat metalnya dari Jakarta, diantaranya Atomic dan Alien Scream. Kala itu mereka masih mengusung lagu milik band asal Brazil yaitu Sepultura.
Selama delapan tahun karier bermusik, Rotor menelorkan empat album di tiga major label berbeda, yaitu AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia. Sebelum bubar secara resmi, Judapran sang pemain bas Rotor tewas karena over dosis karena obat bius. Terakhir, mantan vokalis mereka Jodie (vokalis Getah) yang kharismatik juga meninggal dunia. Anggota tersisa kini hanya sang pendiri sekaligus gitaris Rotor, M. Irvan Sembiring, yang telah menggantungkan gitar untuk selamanya dan menekuni lembaran hidupnya yang baru sebagai seorang pendakwah.
Diskografi
* Behind the 8th Ball (1992)
* Eleven Keys (1995)
* New Blood (1996)
* Menang (1997)
Album tribut
* A tribute to Rotor (2002) Sebuah album kompilasi band underground Indonesia membawakan lagu Rotor, melalui label Hemagita.
Adegan
ADEGAN
Personil
Vokal : HARRY MUKTI
Drum : GILANG RAMADHAN
Keyboard : INDRA LESMANA
Gitar : MATES
Bass : DONNY SUHENDRA
Musik yang diusung mereka: jazz rock, dan sesungguhnya kelompok ini adalah kelompok yang keren dan unik. Dari komposisi personelnya saja (, , , dan ) sudah sangat menjanjikan. Sukses lagu SATU KATA agaknya membuat album ketiga mereka ini dinanti-nanti, dan tentu saja harapannya adalah ada lagu ballad sejenis Satu Kata untuk kepentingan pasar. Tapi Adegan justru memilih lagu OZONE sebagai single andalan. Sebuah lagu yang sarat pesan dan kental nuansa jazz rock nya ini sebenarnya menarik, tapi terhitung berat untuk sebuah single andalan. Lagu ballad di album ini adalah WAKTU BERJALAN, dan nyatanya masih kalah kuat dibandingkan Satu Kata. Album inipun gagal di pasaran meskipun sempat menghasilkan radio hits HANYA ENGKAU dan BUMI KITA. Album ini sekaligus menjadi album terakhir Adegan.
Personil
Vokal : HARRY MUKTI
Drum : GILANG RAMADHAN
Keyboard : INDRA LESMANA
Gitar : MATES
Bass : DONNY SUHENDRA
Musik yang diusung mereka: jazz rock, dan sesungguhnya kelompok ini adalah kelompok yang keren dan unik. Dari komposisi personelnya saja (, , , dan ) sudah sangat menjanjikan. Sukses lagu SATU KATA agaknya membuat album ketiga mereka ini dinanti-nanti, dan tentu saja harapannya adalah ada lagu ballad sejenis Satu Kata untuk kepentingan pasar. Tapi Adegan justru memilih lagu OZONE sebagai single andalan. Sebuah lagu yang sarat pesan dan kental nuansa jazz rock nya ini sebenarnya menarik, tapi terhitung berat untuk sebuah single andalan. Lagu ballad di album ini adalah WAKTU BERJALAN, dan nyatanya masih kalah kuat dibandingkan Satu Kata. Album inipun gagal di pasaran meskipun sempat menghasilkan radio hits HANYA ENGKAU dan BUMI KITA. Album ini sekaligus menjadi album terakhir Adegan.
ALV band
ALV band
PERSONIL
Vokal : Nugie
Gitar : Joe
Gitar : Nito
Bass :Alex Kuple
Drum :Gerry Herb
ALV sudah lama terbentuk dan selalu menjadi band pengiring Nugie ketika bersolo karir, ketika mereka akhirnya merilis album, hasilnya ternyata tidak menggembirakan di pasaran.Single andalan di album ini adalah TAK KASAT MATA, yang ternyata tidak berhasil menjadi hits, sehingga nasibnya juga 'tak kasat mata'.
PERSONIL
Vokal : Nugie
Gitar : Joe
Gitar : Nito
Bass :Alex Kuple
Drum :Gerry Herb
ALV sudah lama terbentuk dan selalu menjadi band pengiring Nugie ketika bersolo karir, ketika mereka akhirnya merilis album, hasilnya ternyata tidak menggembirakan di pasaran.Single andalan di album ini adalah TAK KASAT MATA, yang ternyata tidak berhasil menjadi hits, sehingga nasibnya juga 'tak kasat mata'.
Pakarock
Pakarock adalah kelompok musik yang terdiri dari Ahmad Albar, Ikang Fawzi, dan Nicky Astria. Mereka adalah para penyanyi rock yang mempunyai nama besar pada masanya. Album yang dihasilkan adalah Jangan Bedakan Kami yang dirilis pada tahun 1990
Sayangnya dalam album yang dirilis pada tahun 1990 tidak menampilkan keseluruhan lagu yang dinyayikan oleh Pakarock. Mereka hanya menyanyi satu lagu yang juga diambil sebagai judul album. Sedangkan lagu-lagu lain diisi oleh penyanyi seperti Anggun C. Sasmi, Freddy Tamaela, Cut Irna yang juga merupakan penyanyi rock yang juga populer pada masa itu.
undefined
sampul album Jangan Bedakan Kami
Diskografi
* 1990 - Jangan Bedakan Kami
Sayangnya dalam album yang dirilis pada tahun 1990 tidak menampilkan keseluruhan lagu yang dinyayikan oleh Pakarock. Mereka hanya menyanyi satu lagu yang juga diambil sebagai judul album. Sedangkan lagu-lagu lain diisi oleh penyanyi seperti Anggun C. Sasmi, Freddy Tamaela, Cut Irna yang juga merupakan penyanyi rock yang juga populer pada masa itu.
undefined
sampul album Jangan Bedakan Kami
Diskografi
* 1990 - Jangan Bedakan Kami
Ikang Fauzi
Ikang Fauzi
Nama lahir Ahmad Zulfikar Fawzi
Lahir 23 Oktober 1959 (umur 50)
Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Pekerjaan aktor
Tahun aktif 1985 - sekarang
Pasangan Marissa Haque
Anak Isabella Muliawati Fawzi (Bella)
Marsha Chikita Fawzi (Kiki)
Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi (lahir di Jakarta, 23 Oktober 1959; umur 50 tahun) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya. Ikang menikah dengan aktris dan politikus Marissa Haque.
Masa kecil
Ikang menghabiskan masa kecilnya (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Darah seni mengalir dari ayahnya. Ayah Ikang dulu pemain Hawaiian, pencipta lagu dan penyanyi. Karena dorongan dari ayahnya, Ikang, yang berusia 10 tahun, dimasukkan ke Yamaha Musik di Jepang untuk kursus privat electone dan drum. Tak hanya musik, Ikang juga belajar beladiri. Saat di Jepang Ikang belajar karate. Setelah kembali ke Indonesia, dia menekuni pencak silat.
Karir menyanyi
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya.
Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987.
Karir film
Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982). Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).
Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman".
Kehidupan pribadi
Ikang Fawzi menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 1987, Ikang terjun ke bisnis real estate. Pernikahannya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Putri pertama mereka yang akrab dipanggil Bella telah mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai artis. Pada tanggal 20 Juni 2007, Bella menjadi pemenang 'Abang None Jakarta' perwakilan dari Jakarta Barat.
Diskografi
Album
* 1985 - Selamat Malam
* 1986 - Randy & Cindy
* 1987 - Preman
Kompilasi
* 2000 - The Very Best Of Ikang Fawzi
[sunting] Album Lain
* 1993 - Semestinya album Achmad Albar, lagu "Panggil Aku Falina" karya Adjie Soetama, Tarto S.
* 1990 - Jangan Bedakan Kami bersama Pakaroc
Filmografi
* 1982 - Pengantin Remaja II
* 1984 - Tinggal Landas Buat Kekasih
* 1985 - Yang Kukuh Runtuh
* 1985 - Kulihat Cinta Di Matanya
* 1987 - Biarkan Bulan Itu
* 1986 - Menggapai Matahari
* 1986 - Menggapai Matahari II
* 1988 - Pembalasan Ratu Pantai Selatan
* 2008 - MBA (Married By Accident)
Nama lahir Ahmad Zulfikar Fawzi
Lahir 23 Oktober 1959 (umur 50)
Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Pekerjaan aktor
Tahun aktif 1985 - sekarang
Pasangan Marissa Haque
Anak Isabella Muliawati Fawzi (Bella)
Marsha Chikita Fawzi (Kiki)
Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi (lahir di Jakarta, 23 Oktober 1959; umur 50 tahun) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya. Ikang menikah dengan aktris dan politikus Marissa Haque.
Masa kecil
Ikang menghabiskan masa kecilnya (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Darah seni mengalir dari ayahnya. Ayah Ikang dulu pemain Hawaiian, pencipta lagu dan penyanyi. Karena dorongan dari ayahnya, Ikang, yang berusia 10 tahun, dimasukkan ke Yamaha Musik di Jepang untuk kursus privat electone dan drum. Tak hanya musik, Ikang juga belajar beladiri. Saat di Jepang Ikang belajar karate. Setelah kembali ke Indonesia, dia menekuni pencak silat.
Karir menyanyi
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya.
Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987.
Karir film
Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982). Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).
Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman".
Kehidupan pribadi
Ikang Fawzi menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 1987, Ikang terjun ke bisnis real estate. Pernikahannya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Putri pertama mereka yang akrab dipanggil Bella telah mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai artis. Pada tanggal 20 Juni 2007, Bella menjadi pemenang 'Abang None Jakarta' perwakilan dari Jakarta Barat.
Diskografi
Album
* 1985 - Selamat Malam
* 1986 - Randy & Cindy
* 1987 - Preman
Kompilasi
* 2000 - The Very Best Of Ikang Fawzi
[sunting] Album Lain
* 1993 - Semestinya album Achmad Albar, lagu "Panggil Aku Falina" karya Adjie Soetama, Tarto S.
* 1990 - Jangan Bedakan Kami bersama Pakaroc
Filmografi
* 1982 - Pengantin Remaja II
* 1984 - Tinggal Landas Buat Kekasih
* 1985 - Yang Kukuh Runtuh
* 1985 - Kulihat Cinta Di Matanya
* 1987 - Biarkan Bulan Itu
* 1986 - Menggapai Matahari
* 1986 - Menggapai Matahari II
* 1988 - Pembalasan Ratu Pantai Selatan
* 2008 - MBA (Married By Accident)
Iwan fals
Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 51 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
Bang iwan selain solo karier,adalah vokalis dari grup SWAMI an KANTATA TAKWA
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, serta kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara.
Bang iwan selain solo karier,adalah vokalis dari grup SWAMI an KANTATA TAKWA
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, serta kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara.
Ian antono
Nama lahir Jusuf Antono Djojo
Lahir 29 Oktober 1950 (umur 59)
Flag of Indonesia.svg Malang,Indonesia
Genre Pop
Pekerjaan Musisi, Pencipta Lagu
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1970 - sekarang
Perusahaan rekaman -
Hubungan -
Mempengaruhi -
Dipengaruhi Eric Clapton
The Shadows
Pasangan -
Anak -
Orang tua -
Anggota
God Bless
Gong 2000
Mantan Anggota
Bentoel
The Shadows
Abadi Soesman Band
Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King.
Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.
[sunting]
Lahir 29 Oktober 1950 (umur 59)
Flag of Indonesia.svg Malang,Indonesia
Genre Pop
Pekerjaan Musisi, Pencipta Lagu
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1970 - sekarang
Perusahaan rekaman -
Hubungan -
Mempengaruhi -
Dipengaruhi Eric Clapton
The Shadows
Pasangan -
Anak -
Orang tua -
Anggota
God Bless
Gong 2000
Mantan Anggota
Bentoel
The Shadows
Abadi Soesman Band
Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King.
Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.
[sunting]
Eet Sjahrani
Eet sjahrani
Nama lahir Zahedi Riza Sjahranie
Asal Bandung, Indonesia
Genre Instrumental rock
Hard rock
Progressive metal
Progressive rock
Heavy metal
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1980 - sekarang
Terkait
dengan EdanE
God Bless
Superdigi
Cynomadeus
Instrumen khusus
Ibanez
Gibson SG
Cort KX Custom
Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series
Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.
Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.
Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.
Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album.
Nama lahir Zahedi Riza Sjahranie
Asal Bandung, Indonesia
Genre Instrumental rock
Hard rock
Progressive metal
Progressive rock
Heavy metal
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1980 - sekarang
Terkait
dengan EdanE
God Bless
Superdigi
Cynomadeus
Instrumen khusus
Ibanez
Gibson SG
Cort KX Custom
Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series
Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.
Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.
Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.
Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album.
Edane
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1991 - sekarang
Aliran Hard rock, Heavy Metal
Label Aquarius Musikindo
Sony Music Indonesia
Manajemen
Personil Eet Sjahranie
Fajar Satriatama
Iwan Xaverius
Robby Matulandi
Mantan personil Ecky Lamoh
Heri Batara
Trison Manurung
Nama EdanE berasal dari singkatan nama Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh, yang akhirnya menjadi E dan E. Saat terbentuk tahun 1991, EdanE terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satriatama (drum).
Setelah ikut bersama EdanE dalam merilis album pertama, "The Beast" (1992), Ecky sebagai vokalis meninggalkan EdanE, namun EdanE tak berganti nama. Heri Batara (Ucok) masuk untuk menggatikan Ecky, tapi tak lama kemudian juga meninggalkan EdanE. Posisinya diambil alih oleh Trison Manurung, mantan vokalis band Roxx.
Pada pertengahan tahun 2003, EdanE kembali mengalami pergantian vokalis, pada 9 Juli 2003 Trison mengundurkan diri dari EdanE, yang diikuti berita simpang siur mengenai pengunduran dirinya. Setelah Trison mengundurkan diri, EdanE mendapatkan vokalis baru, mantan anggota Razzle Band yaitu Robby Matulandi, yang biasa membawakan lagu-lagu dari Guns n Roses, grup musik rock asal Amerika Serikat. Dengan hadirnya Robby sebagai vokalis, EdanE kembali mengusung musik beraliran hard rock dengan menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album mereka. Menurut Eet Sjahranie, pergantian vokalis ini sering terjadi karena sejak pembuatan album Borneo, di antara personel EdanE terdapat ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE.
EdanE telah merilis enam album, antara lain The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005), dimana Album 9299 (Aquarius Musikindo) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" yang menjadi hit single. Lagu lama yang masuk antara lain "Jabrik", "Ikuti" dan "Borneo" yang sarat dengan unsur etnik Dayak.
Tahun aktif 1991 - sekarang
Aliran Hard rock, Heavy Metal
Label Aquarius Musikindo
Sony Music Indonesia
Manajemen
Personil Eet Sjahranie
Fajar Satriatama
Iwan Xaverius
Robby Matulandi
Mantan personil Ecky Lamoh
Heri Batara
Trison Manurung
Nama EdanE berasal dari singkatan nama Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh, yang akhirnya menjadi E dan E. Saat terbentuk tahun 1991, EdanE terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satriatama (drum).
Setelah ikut bersama EdanE dalam merilis album pertama, "The Beast" (1992), Ecky sebagai vokalis meninggalkan EdanE, namun EdanE tak berganti nama. Heri Batara (Ucok) masuk untuk menggatikan Ecky, tapi tak lama kemudian juga meninggalkan EdanE. Posisinya diambil alih oleh Trison Manurung, mantan vokalis band Roxx.
Pada pertengahan tahun 2003, EdanE kembali mengalami pergantian vokalis, pada 9 Juli 2003 Trison mengundurkan diri dari EdanE, yang diikuti berita simpang siur mengenai pengunduran dirinya. Setelah Trison mengundurkan diri, EdanE mendapatkan vokalis baru, mantan anggota Razzle Band yaitu Robby Matulandi, yang biasa membawakan lagu-lagu dari Guns n Roses, grup musik rock asal Amerika Serikat. Dengan hadirnya Robby sebagai vokalis, EdanE kembali mengusung musik beraliran hard rock dengan menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album mereka. Menurut Eet Sjahranie, pergantian vokalis ini sering terjadi karena sejak pembuatan album Borneo, di antara personel EdanE terdapat ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE.
EdanE telah merilis enam album, antara lain The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005), dimana Album 9299 (Aquarius Musikindo) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" yang menjadi hit single. Lagu lama yang masuk antara lain "Jabrik", "Ikuti" dan "Borneo" yang sarat dengan unsur etnik Dayak.
Roxx
Roxx
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1991 - 2004
Aliran Rock
Label
Manajemen
Personil Trison (lead vokal)
Jaya (gitar)
Toni (bas/backing vokal)
Didie (bas/gitar),
Mantan personil
Situs web http://www.roxxbergema.com/
Roxx adalah grup musik beraliran rock yang digawangi oleh Trison (lead vokal), Jaya (gitar), Toni (bas/backing vokal), Didie (bas/gitar), dan additional player Crow (gitar) dan Al (drum). Sempat vakum bertahun-tahun sejak Trison hengkang ke EdanE, tahun 2004 mereka kembali lagi dengan album Bergema Lagi.
Biografi
Roxx mulai terkenal setelah berhasil masuk 10 besar Festival Rock se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zhelebour pada 1980-an. Lagu hits mereka berjudul "Rock Bergema" sempat pula digunakan sebagai tema program musik beberapa stasiun radio.[1] Setelah merilis album Roxx (Album Hitam) dan Nol, Trison hijrah ke EdanE. Namun setelah ditendang EdanE di tahun 2003, Trison kembali lagi dan mereka pun merilis album Bergema Lagi di tahun 2004
Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1991 - 2004
Aliran Rock
Label
Manajemen
Personil Trison (lead vokal)
Jaya (gitar)
Toni (bas/backing vokal)
Didie (bas/gitar),
Mantan personil
Situs web http://www.roxxbergema.com/
Roxx adalah grup musik beraliran rock yang digawangi oleh Trison (lead vokal), Jaya (gitar), Toni (bas/backing vokal), Didie (bas/gitar), dan additional player Crow (gitar) dan Al (drum). Sempat vakum bertahun-tahun sejak Trison hengkang ke EdanE, tahun 2004 mereka kembali lagi dengan album Bergema Lagi.
Biografi
Roxx mulai terkenal setelah berhasil masuk 10 besar Festival Rock se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zhelebour pada 1980-an. Lagu hits mereka berjudul "Rock Bergema" sempat pula digunakan sebagai tema program musik beberapa stasiun radio.[1] Setelah merilis album Roxx (Album Hitam) dan Nol, Trison hijrah ke EdanE. Namun setelah ditendang EdanE di tahun 2003, Trison kembali lagi dan mereka pun merilis album Bergema Lagi di tahun 2004
Once
Once
Latar belakang
Nama lahir Elfonda Mekel
Lahir 21 Mei 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Nama lain Once
Genre Rock, Pop
Pekerjaan Penyanyi
Tahun aktif 1991 - sekarang
Hubungan
Pasangan Rietma Dhanty Angelica Immaculata Tauchid (Ima)
Anak Manuel Mekel
Elfonda Mekel (populer dikenal dengan nama Once; lahir 21 Mei 1970; umur 39 tahun) adalah seorang penyanyi asal Indonesia yang telah
Latar belakang
Nama lahir Elfonda Mekel
Lahir 21 Mei 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Nama lain Once
Genre Rock, Pop
Pekerjaan Penyanyi
Tahun aktif 1991 - sekarang
Hubungan
Pasangan Rietma Dhanty Angelica Immaculata Tauchid (Ima)
Anak Manuel Mekel
Elfonda Mekel (populer dikenal dengan nama Once; lahir 21 Mei 1970; umur 39 tahun) adalah seorang penyanyi asal Indonesia yang telah
pay
Latar belakang
Nama lahir Parlin Burman Siburian
Lahir 2 Mei 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pekerjaan musikus
Tahun aktif 1992 - sekarang
Hubungan
Pasangan Cynthia Dewi Bayu Wardhani (Dewiq)
Parlin Burman Siburian (populer dengan panggilan Pay; lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 2 Mei 1970; umur 39 tahun) adalah salah seorang musikus Indonesia.
Nama lahir Parlin Burman Siburian
Lahir 2 Mei 1970 (umur 39)
Flag of Indonesia.svg Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pekerjaan musikus
Tahun aktif 1992 - sekarang
Hubungan
Pasangan Cynthia Dewi Bayu Wardhani (Dewiq)
Parlin Burman Siburian (populer dengan panggilan Pay; lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 2 Mei 1970; umur 39 tahun) adalah salah seorang musikus Indonesia.
Anang
Anang hermansyah
Nama lahir Anang Hermansyah
Lahir 18 Maret 1969 (umur 40)
Flag of Indonesia.svg Jember, Indonesia
Pekerjaan aktor
pemusik
penyanyi
pencipta lagu
produser
Tahun aktif 1989 - sekarang
Pasangan Krisdayanti (1996 - 2009)
Anak Titania Aurelie Nurhermansyah
Azriel Akbar Hermansyah
Anang Hermansyah (lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969; umur 40 tahun) dikenal sebagai musisi, pencipta lagu, dan penyanyi, juga
Anang merupakan vokalis band kidnaf,
Nama lahir Anang Hermansyah
Lahir 18 Maret 1969 (umur 40)
Flag of Indonesia.svg Jember, Indonesia
Pekerjaan aktor
pemusik
penyanyi
pencipta lagu
produser
Tahun aktif 1989 - sekarang
Pasangan Krisdayanti (1996 - 2009)
Anak Titania Aurelie Nurhermansyah
Azriel Akbar Hermansyah
Anang Hermansyah (lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969; umur 40 tahun) dikenal sebagai musisi, pencipta lagu, dan penyanyi, juga
Anang merupakan vokalis band kidnaf,
22 Feb 2010
Andy liany
Andy Liany
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia
Meninggal 1995
Genre Rock
Pekerjaan penyanyi
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1990 - 1995
Andy Liany (? - 1995) adalah seorang penyanyi musik rock di Indonesia kelahiran Tanjungpinang, Kepulauan Riau (waktu itu masih tergabung dalam Provinsi Riau). Namanya dikenal secara nasional pada paruh awal 1990-an. Ia wafat 1995 karena kecelakaan mobil.
[sunting] Karir
Awal karir bermusik diawali dengan bergabung dalam grup musik "Z Liar". Bersama grup ini, dua singel, Fitnah dan Bumi, dirilis bersama dalam album kompilasi "Indonesian Rock Metal 1" garapan Bursa Musik di tahun 1990. Andy pernah menjadi vokalis Slank formasi awal. Ia juga pernah menjadi vokalis Elpamas.
Pada tahun 1991 ia merilis satu album singel dengan lagu Satu Cita, namun tidak sukses. Selanjutnya ia bergabung bersama Pay, Ronald, dan Once membentuk Fargat 27, dan merilis album "Seribu Angan".
Album solo pertamanya adalah "Misteri", di bawah label Wins Record. Salah satu lagunya, Sanggupkah Aku, mengangkat namanya ke pentas nasional. Setahun kemudian keluar album solo kedua, "Antara Kita" dengan hit berjudul sama, Antara Kita.
Karirnya yang pendek berakhir karena kematiannya di tahun 1995.
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia
Meninggal 1995
Genre Rock
Pekerjaan penyanyi
Instrumen Gitar
Tahun aktif 1990 - 1995
Andy Liany (? - 1995) adalah seorang penyanyi musik rock di Indonesia kelahiran Tanjungpinang, Kepulauan Riau (waktu itu masih tergabung dalam Provinsi Riau). Namanya dikenal secara nasional pada paruh awal 1990-an. Ia wafat 1995 karena kecelakaan mobil.
[sunting] Karir
Awal karir bermusik diawali dengan bergabung dalam grup musik "Z Liar". Bersama grup ini, dua singel, Fitnah dan Bumi, dirilis bersama dalam album kompilasi "Indonesian Rock Metal 1" garapan Bursa Musik di tahun 1990. Andy pernah menjadi vokalis Slank formasi awal. Ia juga pernah menjadi vokalis Elpamas.
Pada tahun 1991 ia merilis satu album singel dengan lagu Satu Cita, namun tidak sukses. Selanjutnya ia bergabung bersama Pay, Ronald, dan Once membentuk Fargat 27, dan merilis album "Seribu Angan".
Album solo pertamanya adalah "Misteri", di bawah label Wins Record. Salah satu lagunya, Sanggupkah Aku, mengangkat namanya ke pentas nasional. Setahun kemudian keluar album solo kedua, "Antara Kita" dengan hit berjudul sama, Antara Kita.
Karirnya yang pendek berakhir karena kematiannya di tahun 1995.
Elpamas
Elpamas
Asal Malang, Indonesia
Tahun aktif 1983 - sekarang
Aliran Rock
Label Logiss Records
Manajemen
Personil Toto Tewel
Tato
Edi Daromi
Harto
Amiroez
Decky Sompotan
Mantan personil Baruna (penyanyi)
Ecky Lamoh
Andy Liany
Dollah Gowi
Didiek Sucahyo
Rastato
Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari “Elektronik Payung Mas”, nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Pasuruan (Jawa Timur).
Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik dangdut.
Tapi kemudian, Elpamas tidak terlalu lama mengusung jenis musik ini. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.
Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai gitaris terbaik.
Karir Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.
Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 keping. Sebuah jumlah yang menyedihkan pada masa itu. Itupun dibeli oleh orang tuanya masing-masing.
Lagu itu sendiri — yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun — sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.
Asal Malang, Indonesia
Tahun aktif 1983 - sekarang
Aliran Rock
Label Logiss Records
Manajemen
Personil Toto Tewel
Tato
Edi Daromi
Harto
Amiroez
Decky Sompotan
Mantan personil Baruna (penyanyi)
Ecky Lamoh
Andy Liany
Dollah Gowi
Didiek Sucahyo
Rastato
Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari “Elektronik Payung Mas”, nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Pasuruan (Jawa Timur).
Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik dangdut.
Tapi kemudian, Elpamas tidak terlalu lama mengusung jenis musik ini. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.
Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai gitaris terbaik.
Karir Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.
Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 keping. Sebuah jumlah yang menyedihkan pada masa itu. Itupun dibeli oleh orang tuanya masing-masing.
Lagu itu sendiri — yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun — sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.
GIGI
Gigi
Asal Bandung, Indonesia
Tahun aktif 1994 - sekarang
Aliran Pop, Rock
Label Atlantic Record (1994-1996)
Ceepee Production (1997-1998)
Sony Music Indonesia (1998-2008)
POS Record (2008-)
Universal Music Indonesia (2009-)
Manajemen GIGI manajemen
Personil Armand Maulana
Dewa Budjana
Thomas Ramdhan
Gusti Hendy
Mantan personil Aria Baron
Ronald Fristianto
Opet Alatas
Budhy Haryono
Situs web GIGI online
Asal Bandung, Indonesia
Tahun aktif 1994 - sekarang
Aliran Pop, Rock
Label Atlantic Record (1994-1996)
Ceepee Production (1997-1998)
Sony Music Indonesia (1998-2008)
POS Record (2008-)
Universal Music Indonesia (2009-)
Manajemen GIGI manajemen
Personil Armand Maulana
Dewa Budjana
Thomas Ramdhan
Gusti Hendy
Mantan personil Aria Baron
Ronald Fristianto
Opet Alatas
Budhy Haryono
Situs web GIGI online
21 Feb 2010
jamrud
Cikal bakal :
Sebelum menjadi Jamrud, formasi awal Jamrock terdiri dari 'Azis' Mangasi Siagian (gitar), 'Ricky' Teddy (bass), Agus (drum) dan Oppi (vokal). Grup ini beberapa kali mengalami pergantian personil, Budhy Haryono, mantan pemain drum GIGI juga pernah bergabung dengan Jamrock. Formasi Jamrock akhirnya terbentuk menjadi yang populer dikenal oleh penggemarnya tahun 90-an yaitu Azis (gitar), Ricky (bass), 'Anto' Krisyanto (vokal), 'Fitrah' Alamsyah (gitar) dan 'Sandy' Handoko (drum).
Proses menjadi JamrudJamrock memjadi grup musik yang mengusung musik cadas yang disegani di seputar daerah Bandung. Saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama. Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto dan Sandy Handoko (drum) bergabung dengan Jamrock. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi festival rock se-Bandung.
Puas mengusung lagu-lagu milik orang lain, tahun 1995, Azis, Ricky, Krisyanto dan Sandy mulai menulis materi lagu mereka sendiri dan merekam demo mereka. Mereka menawarkan demo tersebut ke label rekaman Log Zhelebour (biasa disebut 'Log') yang memberi sambutan hangat. Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan bergabung dengan label rekaman milik Log, yaitu Logiss Records. Dengan masuknya mereka ke dalam label rekaman milik Log, nama Jamrock diubah menjadi Jamrud.
< KesuksesanJamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut. Penjualan album perdana Jamrud, Nekad (1996) meraih angka penjualan sebanyak lebih dari 100 ribu keping dalam waktu singkat. Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 200 ribu keping. Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1999). Album tersebut sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu "Berakit-rakit" dan "Terima Kasih", sehingga terjual hingga menyentuh angka 750 ribu keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di Indonesia saat itu. Puncak kesuksesan komersial Jamrud adalah album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping di Indonesia dengan populernya singel "Surti-Tejo" dan "Pelangi di Matamu" di Indonesia. Kemunduran Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah kejadian yang tak terduga. Pada tahun 1999 Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Berita kematian mereka menggemparkan industri musik Indonesia pada masa tersebut. Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh Suherman 'Herman' Husin. Setelah Jamrud merilis empat buah album studio, pada tahun 2007 Krisyanto mengundurkan diri dari Jamrud dengan alasan sudah jenuh dan lelah dengan aktivitas bermusiknya di grup musik tersebut. Dia kemudian merilis album solo pertamanya berjudul Mimpi (2009). Formasi baru Paska keluarnya Krisyanto, Jamrud langsung bergerak merekrut personel baru. Tiga personel baru ditambah kedalam band mereka. Mereka adalah Jaja Donald Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Mochamad 'Irwan' (Gitar 2) dan 'Danny' Rachman (drum) yang menggantikan Suherman. Dengan formasi ini Jamrud merilis album terbaru bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009. Jamrud berencana akan merilis sebuah album kompilasi sebelum melakukan Tour pada akhir tahun 2009. Diskografi Album studio * Nekad (1996) * Putri (1997) * Terima Kasih (1998) * Ningrat (2000) * Sydney 090102 (2002) * BO 18+ (2004) * All Access In Love (2006) * New Performance 2009 (2009) * Sesuatu Yang Tertunda (Jamrud) (2010) Kompilasi * The Best Collection of Jamrud (1999) * All The Best Slow Hits - Jamrud (2003) Formasi dan personil * Aziz Mangasi Siagian (gitar, 1989 - sekarang) * Ricky Teddy (bass, 1989 - sekarang) * Jaja Amdonal (vokal, 2008 - sekarang) * Danny Rachman (drum, 2008 - sekarang) * Mochamad Irwan (gitar, 2008 - sekarang)
Mantan personil
* Agus (drum, Jamrock, 1989)
* Oppi (vokal, Jamrock, 1989 - 1995)
* Budhy Haryono (drum, Jamrock, 1989)
* Krisyanto (vokal, 1995 - 2007)
* Sandy Handoko (drum, 1989 - 1999, meninggal)
* Fitrah Alamsyah (gitar, 1989 - 1999, meninggal)
* Suherman Husin (drum, 1999 - 2008)
Sebelum menjadi Jamrud, formasi awal Jamrock terdiri dari 'Azis' Mangasi Siagian (gitar), 'Ricky' Teddy (bass), Agus (drum) dan Oppi (vokal). Grup ini beberapa kali mengalami pergantian personil, Budhy Haryono, mantan pemain drum GIGI juga pernah bergabung dengan Jamrock. Formasi Jamrock akhirnya terbentuk menjadi yang populer dikenal oleh penggemarnya tahun 90-an yaitu Azis (gitar), Ricky (bass), 'Anto' Krisyanto (vokal), 'Fitrah' Alamsyah (gitar) dan 'Sandy' Handoko (drum).
Proses menjadi JamrudJamrock memjadi grup musik yang mengusung musik cadas yang disegani di seputar daerah Bandung. Saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama. Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto dan Sandy Handoko (drum) bergabung dengan Jamrock. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi festival rock se-Bandung.
Puas mengusung lagu-lagu milik orang lain, tahun 1995, Azis, Ricky, Krisyanto dan Sandy mulai menulis materi lagu mereka sendiri dan merekam demo mereka. Mereka menawarkan demo tersebut ke label rekaman Log Zhelebour (biasa disebut 'Log') yang memberi sambutan hangat. Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan bergabung dengan label rekaman milik Log, yaitu Logiss Records. Dengan masuknya mereka ke dalam label rekaman milik Log, nama Jamrock diubah menjadi Jamrud.
< KesuksesanJamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut. Penjualan album perdana Jamrud, Nekad (1996) meraih angka penjualan sebanyak lebih dari 100 ribu keping dalam waktu singkat. Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 200 ribu keping. Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1999). Album tersebut sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu "Berakit-rakit" dan "Terima Kasih", sehingga terjual hingga menyentuh angka 750 ribu keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di Indonesia saat itu. Puncak kesuksesan komersial Jamrud adalah album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping di Indonesia dengan populernya singel "Surti-Tejo" dan "Pelangi di Matamu" di Indonesia. Kemunduran Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah kejadian yang tak terduga. Pada tahun 1999 Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Berita kematian mereka menggemparkan industri musik Indonesia pada masa tersebut. Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh Suherman 'Herman' Husin. Setelah Jamrud merilis empat buah album studio, pada tahun 2007 Krisyanto mengundurkan diri dari Jamrud dengan alasan sudah jenuh dan lelah dengan aktivitas bermusiknya di grup musik tersebut. Dia kemudian merilis album solo pertamanya berjudul Mimpi (2009). Formasi baru Paska keluarnya Krisyanto, Jamrud langsung bergerak merekrut personel baru. Tiga personel baru ditambah kedalam band mereka. Mereka adalah Jaja Donald Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Mochamad 'Irwan' (Gitar 2) dan 'Danny' Rachman (drum) yang menggantikan Suherman. Dengan formasi ini Jamrud merilis album terbaru bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009. Jamrud berencana akan merilis sebuah album kompilasi sebelum melakukan Tour pada akhir tahun 2009. Diskografi Album studio * Nekad (1996) * Putri (1997) * Terima Kasih (1998) * Ningrat (2000) * Sydney 090102 (2002) * BO 18+ (2004) * All Access In Love (2006) * New Performance 2009 (2009) * Sesuatu Yang Tertunda (Jamrud) (2010) Kompilasi * The Best Collection of Jamrud (1999) * All The Best Slow Hits - Jamrud (2003) Formasi dan personil * Aziz Mangasi Siagian (gitar, 1989 - sekarang) * Ricky Teddy (bass, 1989 - sekarang) * Jaja Amdonal (vokal, 2008 - sekarang) * Danny Rachman (drum, 2008 - sekarang) * Mochamad Irwan (gitar, 2008 - sekarang)
Mantan personil
* Agus (drum, Jamrock, 1989)
* Oppi (vokal, Jamrock, 1989 - 1995)
* Budhy Haryono (drum, Jamrock, 1989)
* Krisyanto (vokal, 1995 - 2007)
* Sandy Handoko (drum, 1989 - 1999, meninggal)
* Fitrah Alamsyah (gitar, 1989 - 1999, meninggal)
* Suherman Husin (drum, 1999 - 2008)
Slank
Slank :
Anthem for the Broken Hearted
Sebuah album yang unik yang dijual di pasar internasional
Grup band papan atas Indonesia (Slank) membuat album 100 persen berlirik Inggris untuk dijual di pasar internasional. Sebuah album yang lahir dari semangat tinggi untuk memulai segalanya dari nol.
Lagu-lagu Slank yang sudah popular diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Barisan lagu yang dihasilkan Slank di album ini beneran menarik didengarkan. Salut buat tim produksi!
Album : Anthem for the Broken Hearted
Artis: Slank
Produser: Slank & Blues Saraceno
Produksi: Slank Records
Orang baru di blogger
Nama saya dodo aja,saya orangnya chu-x,n care,ingin bisa membuat blog,terus terang saya orang baru di blog,saya ingin belajar kepada seluruh senior Blogger,
Langganan:
Postingan (Atom)